Cari Blog Ini

Rabu, 30 Maret 2011

Potret Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan

Oleh : Muhtadin Asya Pradana[1]

Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan dipandang dari berbagai latar belakangnya sebagian dari Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan ada yang di pondok pesantren, mukim dan ngekos bahkan ada juga yang ngontrak sehingga problematika yang dihadapi oleh Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan bervariasi bentuknya.
Oleh karenanya, banyak Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan terlena dengan anggapan yang cukup tinggi dalam proses belajar mengajar di kampusnya dari mereka ada yang bercita-cita yang menjadi A, B, sampai Z cita-cita ini tak terhingga batasannya.
Apakah ini bentuk Mahasiswa pada zaman sekarang yang belum atau sudah melakukan teori belajar mengajar secara benar tetapi belum mengikuti kekuatan pemikiran yang harus dialami walaupun sedikit kekiri-kirian atau ke pemikiran yang berhaluan kebaikan.
Dengan melihat realitas Mahasiswa kebanyakan pada umumnya yang masih bersifat Hedonisme, Malesisme, Egoisme, prakmatisme maupun yang belum mempunyai pemikiran yang dapat mencerahkan, ketika Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan memiliki pemikiran bahwa mereka mempunyai beban yang mulia dan mempunyai harapan yang harus dicapai tetapi banyak permasalahan yang belum pernah dijalankan sehingga permasalahan yang dihadapi menjadi hambatan terhadap aktivitas serta kreativitas nalar Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan secara umum.
Sebagai Mahasiswa yang seharusnya mempunyai sifat/karakter idealis, kritis, progresif, intelektualisme atau kata lain dari agama saya yang bersmber dari adaah Al-Qur’an bisa juga disebut sebagai Ulil Albab  dan kreativitas pemikiran tidak akan memikirkan permasalahan itu dengan sangat serius tetapi bagi Mahasiswa yang memiliki sifat/karakteristik demikian sebuah per-masalahan yang ada itu dijadikan sebagai perangkat menerapkan teori dan methode yang pernah dikaji dalam kampus maupun yang didapat di luar kampus [organization].

Masalah
Permasalahan Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan yang dilematik membawa kehidupan pada orientasi yang belum pernah ditemui semisal Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan yang mempunyai angan-angan menjadi kontrol sosial civil of control, keagamaan yang matang civil of religions maupun penengah social masyarakat civil of banlance.
Angan-angan ataupun gagasan Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan yang mempunyai tekad khasanah social semua itu dilatarbelakangi oleh kekuatan pemikiran, kalau kita mengaca Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan zaman sekarang gairah keilmuan, organization, membaca, Dll yang agak relative menurun perlu ada support untuk mendorong kegiatan agar tidak mengalami stagnasi.
Permasalahan demi permasalahan yang dialami oleh Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan perlu dikaji ulang kebenaran dan kelayakan dalam berfikir mereka apakah mereka masih sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan oleh personal Mahasiswa ketika dia berangkat sampai dia menyelesaikan perkuliahan atau bahkan hanya melihat pemandangan yang bersifat budluiyyah, Kemudian kalau realitas Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan yang sok ada diperpus tapi tanpa adanya pembacaan atas wacana, membuka buku besar dunia dan penekanan pada kajian-kajian ilmiah. ketika Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan yang mempunyai sosok karakteristik baik tetapi pada tataran keilmuan mempunyai kelemahan yang cukup banyak dalam interaksi dan pola pendewasaan sebagai Mahasiswa. mengutip bahasa yang sering di ungkapkan Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan harus mempunyai planning yang konkrit dalam setiap waktu, situasi dan kondisi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang mapan tetapi itu semua sia-sia karena planning maupun program yang mendorong kreativitas Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan terhalang oleh stagnasi program BEM Universitas.
Melihat stagnasi program BEM-U mengakibatkan kreativitas, semangat berorganization, semangat untuk terus memberikan yang terbaik terhadap Universitas, semngat untuk progresif, dan karakteristik Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan terkikis sedikit-demi sedikit kemudian kekuatan yang mendorong pengaruh Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan sebagai control, penengah dan sebagainya hilang karena kreativitas yang ada mengalami stagnasi.
Boleh jadi Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan sekarang mengalami degradasi inteligensi baik dalam segi organization, sinergitas antar mahasiswa, maupun wacana yang berkembang, kalau hal ini merambah dalam sturktur otak mungkin perlu tahapan penting yang dapat dikaji oleh Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan untuk mendorong serta memproduksi kreativitas nalar yang perlu untuk mewarnai Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan sebagai bentuk manusia yang memiliki pemikiran idealistis.


“ BERFIKIRLAH TETANG APA YANG AKAN KALIAN BERIKAN KEPADA UNIVERSITAS DAN JANGAN BERFIKIR TENTANG APA YANG AKAN DIBERIKAN UNIVERSITAS KEPADA KALIAN “
“ (Bahasa Kasarnya Janganlah Jadi Pengemis Tapi Jadilah Majikan)


[1] Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA)  Angkatan 2007

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
ADIFAH 2220 © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute