SADULUR PAPAT LIMA PANCER
Ilmu ini diturunkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.kekuatannya berasal dari
kekuatan diri kita yang diselaraskan dengan kultur budaya yang ada
ditanah jawa.
bila kita mempelajarinya maka kita akan bisa bertemu
dengan apa yang disebut Sedulur Papat Lima Pancer yaitu saudara kita
yang lahir bersama kita saat kita dilahirkan.
1. Pangeran Kama Rasa
yaitu rasa sakit yang dirasakan oleh seorang wanita yang mau melahirkan.
kekuatannya bisa memukul dari jarak jauh pada bagian tenggorokan.
wujudnya seorang pria tampan,setampan BtaraKamajaya.
2. Pangeran Kawah Rasa
yaitu air ketuban yang keluar saat mau melahirkan.
kekuatannya untuk menarik suatu benda dari jarak jauh,bila pada manusia dibagian tengkuk.
wujudnya seorang pria tampan,setampan Raden Arjuna.
3. Nyai Dewi Wungkus Antasari
selaput lendir yang membungkus Ari-ari.
kekuatannya untuk mengobati.
wujudnya seorang wanita cantik,secantik Dewi Sri.
4. Sitali Ari
yaitu Ari-ari seorang bayi yang baru dilahirkan.
kekuatannya untuk mengobati.
wujudnya seorang wanita cantik,secantik Dewi Utari.
5. Panglencer Putih
yaitu darah putih yang ada di tubuh seseorang.
kekuatannya bisa memutar benda seperti angin puting beliung.
wujudnya seorang pria besar yang gagah,seperti Bima.
6. Raden Mangkurat
yaitu darah merah yang mengalir dalam tubuh.
kekuatannya bisa mendorong atau memukul dari jarak jauh dibagian dada.
wujudnya pria gagah,segagah Pangeran Hasanudin.
7. Raja Lautan
yaitu Usus yang ada dalam perut.
kekuatannya bisa memutuskan Usus dan urat-urat dalam tubuh.
wujudnya seorang pria besar seperti bajak laut.
8. Romo Agung Sunan Kalijaga
yaitu hati yang memompa darah manusia.
kekuatannya bisa melihat sesuatu yang ghaib dan menjadi daya serang yang ampuh juga menetralkan
serangan ilmu hitam.
wujudnya seorang pria memakai baju hitam model nelayan.
9. Awal Akhir
yaitu badan kasar manusia.
kekuatannya untuk memukul dari jarak jauh.
wujudnya seperti diri kita.
10. Jejer Wujud Kula
yaitu bayangan manusia yang terpantul dicermin.
kekuatannya bisa membuat kita berada ditempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
wujudnya seperti diri kita saat bercermin.
Nama nama ini dibuat untuk memudahkan kita untuk memanggil mereka datang bertemu langsung dengan kita.
dalam pemanggilan mereka kita perlu penyelarasan dengan dimensi mereka
agar kita bisa bertemu langsung dan bercakap-cakap dengan mereka.
adapun cara untuk bisa berkomunikasi dengan mereka :
Ritual Mandi :
Doa yang dibaca waktu mau mandi :
1. Niyat ingsun adus angedusi sedulur papat lima pancer enem suksma pitu nyawa wolu rasa sanga
raga sepuluh kang tapa ing kahyangan.
2. Sing diedusi badan suci badan Nur Muhammad.
3. Jin setan padha welas padha asih padha wedhi maring aku.
4. Duh Gusti kang Murbeng Agesang ingsun nyuwun wilujeng.
Ritual Slametan :
Doa yang dibaca adalah doa Selamat.
yang disajikan adalah nasi putih satu panci kecil dengan telur ayam kampung 3biji direbus.
nasinya ditaruh diatas daun pisang trus telur ditaruh diatas nasi baru baca doa Selamat.
Ritual Puasa :
Puasa selama 3 hari 3 malam dan tidak boleh makan daging termasuk telur maupun terasi.
dilakukan pada hari kelahiran kita.
Ritual Doa :
doa doa yang dibaca saat kita puasa :
1. Doa Nurbuat.
2. Sri milayang suksma among raga
Kakang Kawah Adhi Ari-ari
Abawa pepelem
Wakada wakaya,Wikada wikaya
Sastra pangeran pengampun
Kawula nyuwun tulung
( dibaca 3x setiap jam 6 pagi dan sore atau saat baru bangun tidur dan mau tidur )
Ritual Sajen :
Membuat sesajenan yang terdiri dari
sayuran/janganan(kluban),bubur baro-baro (bubur merah putih dikasih gula
merah diatasnya),wedang kopi,teh,air putih.
Doa yang dibaca :
Kakang Kawah kang rumeksa awak mami tekakna sedyaku,
Adhi Ari-ari kang mayungi ngenakake pengarah,
Ponang getih ing raina wengi rewangana aku,
Allah kang kuwasa kaparenga panyuwun kula,
Puser turutana panjalukku,
Sadulurku papat kalima pancer kang lahir bareng sadina
sing metu marga ina sing ora metu marga ina
sing karawatan kumpul ingsun ora pisah
kula pengin ketemu saking kersaning Gusti.
( dibaca 11x mereka akan datang )
DIALOG DENGAN SEDULUR PAPAT LIMO PANCER
Assalamu 'alaikum Wa Rohmatullahi wa barokatuh.......
Sahabat, SELF TALK atau DIALOG BATHIN adalah sesuatu yang positif dan
alamiah. Dan bagi yg sudah terbiasa melakukan meditasi, maka beberapa
bagian diri (Part atau Ego State) yg mewakili perilaku tertentu atau
sifat tertentu kita akan muncul dan menampakkan diri. Dan anda tidak
perlu mengaitkan ini dengan ajaran Sedulur papat limo pancer dan
lain-lain. Karena bagian diri kita ini bisa berjumlah puluhan, dan tidak
hanya satu ataupun dua. Dan ini adalah sesuatu yang alamiah, jadi anda
tidak perlu terjebak kepada praktek mistik yang tidak jelas dalam hal
ini.
Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri)
sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan “dialog
diam” ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek
langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.
Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kita
lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi
tertentu.
Apa yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai
sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri
kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di
sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika
meninjau kembali pengalaman hidup kita.
Self-talk bertujuan mengontrol, mensinergikan dan mengharmoniskan alam
pikiran, emosi, kehendak dan alam perilaku kita, serta berdamai dengan
diri sendiri. Sering alam pikiran, emosi dan keinginan kita bertolak
belakang, sehingga perlu di adakan sebuah RAPAT INTERN di antara
perilaku yg ada di dalam diri kita. Sehingga diperoleh solusi yg tepat
dan memberdayakan diri kita....
Sahabat, mungkin kita mudah untuk berdamaii dengan orang lain. Tetapi
terkadang lebih sulit untuk berdamai dengan diri sendiri. Bila hal itu
yg terjadi, Maka lakukanlah SELF TALK untuk berdamai dengan diri
sendiri.....
SELF TALK (DIALOG DIRI) POSITIF (by.
Kingson Suryaatmaja)
Bagaimana Anda Berdialog Dengan Diri Anda Akan Menentukan Keberhasilan Anda!
Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri)
sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan “dialog
diam” ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek
langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.
Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kita
lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi
tertentu.
Apa yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai
sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri
kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di
sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika
meninjau kembali pengalaman hidup kita.
Pernahkah anda mendengar tentang self fulfilling prophecy (ramalan yang
mewujudkan dirinya sendiri)? Self-talk mirip dengan self-fulfilling
prophecy—dimana apapun yang paling sering dan paling banyak kita
pikirkan, cenderung akan terwujud nyata.
Ketika self-talk kita positif – “Segalanya akan berjalan lancar,”
“Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini”— maka kita sebenarnya
sedang mengarahkan diri menuju sukses, dan kemungkinan sukses itu ada
untuk kita. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk menyediakan
segala sumber daya di dalam diri kita untuk sukses.
Ketika self-talk kita negatif — “Keadaan pasti akan menjadi kacau
balau,” “Saya tidak yakin bisa menjadi seorang supervisor yang baik” —
maka kita sebenarnya sudah menyerah, dan besar kemungkinan kita tidak
akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk
melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.
Self-talk akan mengarahkan pikiran dan perilaku kita. Bila kita
berpikir, “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini,” maka kita akan
berusaha untuk mendapatkannya. Selama proses interview, kita akan
menunjukkan keyakinan diri dan kemampuan kita, dan karena itu
kemungkinan bagi kita untuk diterima juga lebih besar.
Namun bila kita mengatakan pada diri kita sendiri, “Lamaran saya pasti
akan ditolak,” maka besar kemungkinan kita tidak akan berusaha untuk
menunjukkan keyakinan dan kemampuan diri kita, dan karena itu, lamaran
kita pun ditolak.
Maka, sangatlah penting untuk “menulis kembali naskah” self-talk kita
yang negatif menjadi positif. Seperti menghapus “rekaman” mental yang
biasanya kita putar ketika menghadapi tekanan, dan menggantikannya
dengan “rekaman” yang baru.
Ada beberapa pola berpikir yang sering kita miliki, khususnya pola yang negatif, yakni:
1. Pola Pikir Hitam Putih (Kalau kita tidak sukses sempurna, berarti kita adalah pecundang sempurna!)
- Saya berasal dari kota kecil, dan semua orang disini dari kota
yang lebih besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka.
- Oke, sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya saya.
2. Pola Pikir Katastrophik (Membesar-besarkan signifikansi sebuah kejadian!)
- Ini moment yang paling memalukan sepanjang hidup saya!
- Tidak pernah ada orang yang menghina saya sedemikian rupa seperti yang baru saja dia lakukan!
3. Pola Pikir Pesimistik (Hanya melihat dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk!)
- Saya tidak pernah punya teman baik sebelum ini. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang?
- Saya sudah tahu saya tidak bisa! Buang waktu saja!
4. Self-fulfilling Prophecy
- Begitu mulai makan es krim, saya tidak bisa berhenti!
- Saya tidak bisa melakukan aktifitas saya tanpa di dahului dengan secangkir kopi di pagi hari.
5. Pernyataan “Harus” (Dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku!)
- Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang.
- Saya tidak boleh makan setelah jam 6.00 sore, atau seluruh kalori yang saya makan akan menjadi lemak.
6. Pola Pikir “Ini bukan salah saya” (Mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kita)
- Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu.
- Kalau saja saya punya lebih banyak waktu, saya pasti akan berhasl.
7. Menerka Pikiran Orang (Mengasumsikan orang berpikir yang buruk terhadap kita!)
- Tidak ada orang yang akan tertarik dengan pembicaraan saya.
- Lihat.. mereka semua merendahkan saya.
8. Discounting (tidak bisa menerima fedback positif!)
- Mau kasih saya nasehat? Dia pikir dia siapa? Hah?
- Saya tahu, dia hanya pura-pura memberi masukan. Tapi tujuan sebenarnya adalah mempermalukan saya di meeting tadi.
9. Pola Pikir Perbandingan (selalu membandingkan diri dengan orang lain)
- Apapun yang saya lakukan, dia selalu selangkah lebih maju dibanding saya!
- Ya, kamu bisa karena kamu memiliki sumber daya yang lebih besar.
Cara untuk memiliki self talk yang positif dan menghilangkan self
talk yang negatif sebetulnya sederhana. Pertama, sadarilah cara kita
berkomunikasi dengan diri sendiri. Bila kemudian kita menyadari bahwa
kita sedang melakukan self talk yang negatif, maka hentikanlah saat itu
juga. Segera katakan pada diri sendiri, “STOP!!”
Kemudian gantilah self talk negatif dengan yang positif. Awalnya, ini
mungkin akan membuat kita merasa sedikit canggung dan aneh. Karena
sebetulnya kita tidak mungkin memilih kata apa yang akan kita ucapkan,
bahkan kepada diri sendiri, karena kata-kata itu keluar begitu saja. Ia
adalah kata yang biasa kita ucapkan. Tapi jangan khawatir. Bila kita
terus berlatih, maka cepat atau lambat kebiasaan yang baru akan
menggantikan kebiasaan yang lama.
Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan
kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama
adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk
oleh kita sendiri.
Karena itu, kita bisa mengubahnya. Pilihan untuk berubah atau tidak ada
di tangan kita. Dan pilihan itulah yang akan menentukan perjalanan kita
menuju sukses dalam setiap aspek kehidupan kita.
Cara Mudah Berbicara Dengan Part atau Bagian Diri
by.
ADI W GUNAWAN
Sejak buku The Secret of Mindset beredar, khususnya edisi hardcover yang
ada bonus CD Ego State Therapy, saya mendapat banyak respon mengenai
pengalaman pembaca buku yang menggunakan CD ini untuk berdialog dengan
diri sendiri.
Ada yang dengan mudah bisa langsung berbicara dengan Part atau Ego State
mereka. Ada yang kadang bisa kadang nggak, sepertinya si Part ini agak
“nakal”. Ada juga yang sudah mencoba berkali-kali tapi tetap belum bisa
berkomunikasi dengan Part mereka.
Mengapa berbicara dengan Part ini gampang-gampang susah?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang sulit berkomunikasi dengan Part:
1. Perasaan Takut
Yang paling utama adalah perasaan takut karena berpikir bahwa yang ia
ajak bicara adalah suatu entitas atau”makhluk” yang masuk ke dalam
dirinya, seperti orang yang kerasukan. Padahal pandangan ini sungguh
tidak tepat dan tidak berdasar.
Jika perasaan takut dan tidak nyaman ini muncul sebelum berbicara dengan
Part maka bisa dipastikan tidak akan terjadi dialog sama sekali.
Mengapa? Karena perasaan takut ini mem-block atau menghambat proses
komunikasi.
Apa sih sebenarnya Part ini?
Part atau Ego State adalah Bagian dari diri kita. Bagian ini paling
mudah diamati atau disadari kegiatannya saat kita baru bangun tidur.
Biasanya akan ada dua Bagian Diri yang berdialog. Satu Bagian mau kita
segera bangun.Satu Bagian lagi mau kita tetap santai berbaring lima
menit lagi.
Dialog antar Bagian juga bisa dirasakan atau diamati saat kita hendak
memutuskan sesuatu. Biasanya minimal akan ada dua Bagian yang saling
berkomunikasi dan mengajukan argumentasi mereka masing-masing.
Jadi, anda jelas sekarang bahwa Part ini sebenarnya tidak lebih dari
program pikiran yang ada di pikiran bawah sadar. Part beroperasi dengan
pemikiran, memori, preferensi, logika berpikir, paradigma, keyakinan,
nilai hidup, belief, sikap, perilaku, dan kebiasaan mereka yang unik.
2. Pikiran Kurang Rileks
Yang membuat pikiran sulit rileks adalah adanya perasaan takut. Alasan
lainnya teknik rileksasi yang digunakan tidak tepat karena tidak sesuai
dengan tipe sugestibilitas. Yang sulit berdialog dengan Part biasanya
mereka yang (sangat) analitikal. Untuk mengatasi hal ini maka pikiran
perlu dibuat rileks.
Mengapa pikiran perlu rileks?
Ceritanya begini. Biar mudahnya saya akan menggunakan analogi laut dan
ikan paus. Ikan paus menghabiskan 90% waktunya di dalam air. Jadi mereka
jarang sekali muncul ke permukaan. Kalaupun naik ke permukaan mereka
hanya menyeburkan udara kotor dan menghirup udara segar. Setelah itu
masuk lagi ke dalam laut.
Kita akan tahu ada ikan paus naik ke permukaan dari semburan air yang
muncrat tinggi ke udara. Dari kejauhan kita tetap bisa melihat semburan
ini. Tapi dengan satu syarat yaitu semburan hanya bisa dilihat bila laut
dalam kondisi tenang. Namun bila saat itu laut sedang bergolak, ada
gelombang besar, dan petir menyambar, atau bahkan badai, maka akan
sangat sulit melihat semburan air yang dikeluarkan ikan paus.
Ikan paus ini sama dengan informasi yang berasal dari pikiran bawah
sadar (theta) dan nirsadar (delta). Permukaan laut sama dengan beta.
Bila beta sangat aktif maka pikiran bergolak. Bila saat pikiran bergolak
dan ada banyak buah pikir (thought) atau bentuk-bentuk pikiran yang
muncul dan tenggelam dengan cepat, dan misalnya pada saat itu ada
informasi dari pikiran bawah sadar/nirsadar yang naik ke permukaan maka
akan sulit dikenali. Namun bila pikiran kita tenang, beta kita rileks,
maka kita bisa dengan mudah mengenali informasi yang muncul ke
“permukaan”.
Lalu, apa sih sebenarnya yang terjadi saat kita berdialog dengan Part?
Saat berdialog maka kita mengajukan pertanyaan yang sangat spesifik, ini
adalah aktivitas gelombang beta, dan pertanyaan ini selanjutnya turun
dari beta melalui alfa, jembatan ke bawah sadar, masuk ke theta atau
delta, dan dari sini akan ada jawaban yang muncul, dan melalui proses
yang sama, naik ke alfa, terus ke beta, dan kita mendapatkan jawaban.
3. Pertanyaan yang Diajukan Tidak Spesifik
Banyak orang membuat kesalahan dengan mengajukan pertanyaan yang tidak spesifik, misalnya, “Mengapa saya kok belum sukses?”
Bila dilihat sepintas pertanyaan ini sepertinya sudah benar. Namun
pikiran bawah sadar akan bingung. Mengapa? Karena sukses yang dimaksud
di aspek yang mana? Apakah di aspek spiritual, finansial, relasi, emosi,
fisik, mental, materi, atau apa?
Kalau pertanyaannya tidak spesifik maka akan ada dua kemungkinan yang
terjadi. Pertama, kita tidak akan mendapat jawaban. Kedua, jawaban
muncul tapi tidak seperti yang kita harapkan.
Berbicara dengan Part sama dengan kita menghubungi satu perusahaan
besar. Saat telpon masuk ke operator maka kita harus spesifik minta
disambungkan ke divisi (Bagian) mana. Jika tidak maka kita bisa salah
dihubungkan dengan Bagian yang tidak ada kepentingannya dengan keperluan
kita. Dan saat sudah tersambung ke Bagian itu kita perlu mengajukan
pertanyaan yang spesifik agar juga mendapat jawaban yang spesifik
seperti yang kita inginkan atau butuhkan.
4. Berharap Mendengar Suara Bisikan
Pemahaman keliru ini yang sering dipegang banyak orang. Mereka berpikir
bahwa berbicara dengan Bagian sama seperti mendengar ada suara yang
dibisikkan ke telinga mereka. Jadi saat mereka mengajukan pertanyaan,
mereka berharap jawabannya muncul dalam suara yang didengar oleh telinga
mereka seperti kalau berbicara dengan seseorang.
Part berkomunikasi bukan dengan cara seperti ini. Part berbicara dengan
menggunakan self-talk atau internal dialog. Suara ini “didengar” dari
dalam, bukan dari luar. Ada yang menyebutnya dengan suara hati.
5. Merasa Gagal Karena Tidak Bisa Melihat Part
Ada juga yang merasa tidak bisa berkomunikasi dengan Part karena merasa
tidak bisa melihat Part ini. Sebenarnya kita tidak harus atau perlu
melihat Part. Kita bisa menggunakan “pendengaran dalam” atau perasaan
kita. Jadi, tidak harus melihat wujud Part.
Bagi yang visual maka Part bisa muncul dalam bentuk tertentu. Namun bagi
yang auditori maka cukup hanya mendengar Part bicara. Kalau yang
kinestetik, gunakan perasaan untuk mengerti apa yang disampaikan Part.
6. Terlalu Berharap Bisa Berkomunikasi Dengan Part
Sikap yang terlalu berharap untuk bisa berbicara dengan Part justru
akan menghambat proses komunikasi. Saat kita sangat ingin maka saat itu
pula pikiran sadar kita sangat aktif. Hal ini berarti beta kita akan
sangat tinggi. Dalam kondisi ini komunikasi dengan Part pasti sulit
dilaksanakan.
7. Niat Kurang Kuat
Ini juga salah satu penyebab sulitnya komunikasi dengan Part. Saat kita
kurang niat atau tidak serius maka pikiran bawah sadar tidak akan
melayani permintaan kita untuk berkomunikasi dengan Part. Niat ini
berfungsi sebagai drive untuk mendorong pertanyaan kita turun dari
pikiran sadar ke pikiran bawah sadar dengan cepat dan efektif.
Sebelum berkomunikasi kita perlu meniatkan untuk bertemu dengan Part
ini. Anda perlu spesifik sekali. Part yang mana yang ingin anda ajak
berkomunikasi.
8. Memang Tidak Ada Masalah
Seringkali orang berpikir mereka punya masalah, padahal sebenarnya
tidak. Jika ini yang terjadi maka saat kita hendak berkomunikasi dengan
Part maka sudah tentu tidak ada komunikasi. Lha, memang nggak ada
masalah kok cari-cari masalah? Mengapa harus memaksa ada jawaban padahal
tidak ada jawaban itu sebenarnya adalah jawaban yang sesungguhnya?